Celebrating World Cancer Day

Dari tahun ke tahun prevalensi penyandang kanker di tanah air semakin bertambah. Hal ini tentu sangat merisaukan. Apalagi rata-rata pasien datang sudah dalam keadaan stadium lanjut, artinya penyembuhan semakin sulit, waktu terapi semakin panjang, pastinya memakan tenaga dan waktu. Selain tentunya derita sakit dan biaya yang besar.

Mengapa sampai terjadi demikian? Karena ketidak-tahuankah atau karena tidak peduli?

Karena itulah maka di seluruh dunia setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Se Dunia atau World Cancer Day. Tujuannya untuk menarik perhatian dan menyadarkan masyarakat dunia akan apa yang perlu diketahui dan dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker, atau paling tidak untuk deteksi dini dan prosedur melakukan terapi ke rumah sakit.

Ada yang sudah di diagnosa tapi enggan berobat karena sudah putus asa duluan. Padahal kanker bisa disembuhkan. Semakin dini diobati, semakin tinggi tingkat kesembuhan.

Tahun 2018 ini ada berbagai Acara Edukasi Kesehatan World Cancer Day 2018 yang mungkin bisa menambah pengetahuan kita:

IMG-20180126-WA0005.jpg

IMG-20180126-WA0024

IMG-20180126-WA0025

Mari luangkan waktu untuk hadir, kemudian, pengetahuan yang kita dapatkan bisa kita bagikan kepada teman-teman dan masyarakat di sekitar kita.

Maka dengan rahmat Tuhan, penyandang kanker bisa kita minimalkan. Mari kita sukseskan acara World Cancer Day 2018!

Salam,

IMG

Yuk…, Rame-Rame Nonton WCD Carnival dan Raih Manfaatnya

 

IMG-20170201-WA0014.jpg

Berbagai cara telah ditempuh demi menjangkau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai kanker. Sayang hal ini masih terasa kurang mendapat perhatian sebagian besar masyarakat kita.

Kurangnya kewaspadaan dan pengetahuan mengenai kanker sangat menghambat usaha penanggulangan kanker.

Masyarakat enggan dan mungkin takut untuk membicarakan kanker. Atau merasa sudah tahu padahal sebetulnya mereka belum tahu.apa-apa.

Continue reading

Berdamai Dengan Kanker Buku Para Survivor

Buku Kanker

Berdamai Dengan Kanker adalah judul buku dari CISC ( Cancer Information and Support Center ).

Buku ini berisi sharing para Survivor Kanker, yang mengisahkan suka-duka dan jatuh-bangun mereka dalam menjalani terapi untuk meraih kesembuhan, plus ada bonus Resep Sehat Survivor.

Buku Resep

Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit, almarhumah menteri kesehatan RI, pada waktu itu berkenan memberi kata pengantar pada buku ini dan menghadiri peluncuran buku Berdamai Dengan Kanker.

http://sosok.kompasiana.com/2014/04/28/mengenang-ibu-endang-rahayu-sedyaningsih-mamahit-651970.html

Kata pengantar diberikan juga oleh Ibu Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kata sambutan dan apresiasi oleh :

Dr. Sonar Soni Panigoro, Sp.B.(K)Onk.,Mepid. Dirut RSK Dharmais, Pusat Kanker Nasional

Prof. Dr. dr. Soehartati Gondhowiardjo, Sp. Rad.(K)Onk.Rad’

Ibu Adiaty Arifin M. Siregar Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia

Dr. Lula Kamal M.Sc

Buku Berdamai dengan Kanker dipersembahkan untuk mengenang jasa para sukarelawan pejuang-pejuang dan aktivis kanker CISC yang telah mendahului kita. Tercatat diantaranya empat puluh tiga nama.

Buku Berdamai dengan Kanker mengisahkan pengalaman dari para Survivor Kanker Darah, Kanker Kolon, Kanker Limfoma, Kanker Nasofaring, Tumor Otak, Kanker Payudara, Kanker Paru dan Kanker Serviks.

Membaca kisah mereka satu persatu, saya bisa merasakan betapa berani dan tabahnya mereka berjuang menjalani terapi demi terapi tanpa mengenal lelah, mengabaikan rasa sakit dan pasti juga rasa takut.

Perjuangan mereka tidak sia-sia, mereka akhirnya dapat menikmati hidup yang normal, walau kontrol kesehatan tetap berlanjut.

Para Survivor ini merasa bersyukur bisa bergabung dalam komunitas CISC, sehingga semua suka duka bisa dilewati bersama layaknya sebuah keluarga, karena itu CISC dirasakan dan dianggap sebagai rumah kedua mereka.

Dalam upaya mencari kesembuhan, ada yang sempat tersesat,” mencari dan menjalani pengobatan alternatif yang tidak bermanfaat, membuang waktu yang sangat berharga dan membuang ongkos yang tidak sedikit. Mereka membuat buku ini, agar pengalaman buruk mereka tidak terulang pada rekan-rekan sesama pasien.

Membaca buku Berdamai Dengan Kanker, membuat kita bisa lebih menghayati apa dan bagaimana penyakit ini, yang bukan saja menyerang orang dewasa tetapi bisa juga terjadi pada anak-anak.

Bahwa kita harus sabar, menikmati hidup, menghindari stres dan lain-lain, pokoknya banyak masukan deh.

Disamping sharing para Survivor, mengikuti petunjuk dari DokterDokter ahli yang turut memberi masukan, sangat membantu menambah wawasan kita.

Sharing pengalaman ini tidak akan membuat kita ketakutan, malah sebaliknya kita jadi lebih santai, mungkin akan ada rasa haru. Ini yang saya rasakan.

Kita menjadi tahu bahwa kanker bisa disembuhkan, terlebih bila terdeteksi dini dan bila terdeteksi, apa yang harus kita lakukan. Pengetahuan ini mungkin bukan buat diri kita sendiri, tetapi pasti bisa kita amalkan untuk orang lain di sekitar kita yang membutuhkannya.

Ya, betapa pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala,  menjalani pola hidup sehat dengan berolah-raga teratur/banyak bergerak, memperbanyak makan sayuran dan buah.

Buku Resep Isi

Ada juga masukan: Hadapi Kanker dengan Pengobatan Medis oleh Dr. dr. Samuel J. Haryono, Sp.B.(K).Onk’

Sampai bila kanker tak bisa dihadapi, ada Dr. Maria A.Witjaksono, MPALLC yang memberikan penjelasan.

Buku Berdamai dengan Kanker memberikan gambaran yang nyata apa dan bagaimana penyakit yang bernama kanker, supaya masyarakat lebih tahu dan mau tahu dengan demikian kita bisa bersama-sama turut mencegah dan menanggulangi KANKER.

Semoga!

Salam,

IMG

Informasi : mbak Yani, di 021-78843060 setiap hari kerja.                  

Wanita & Kanker Serviks & Kanker Payudara

 

Image

Dari kiri: Moderator, Dr. Rebecca, Dr Sonar Panigoro, DR. Laila Nuranna, Ibu Sinaga, Mami Ros dan Ibu Ari

Tribute to Women

Pendopo Living World Alam Sutera   

13 April 2014                                                   

Menyemarakkan momen hari Kartini, Pendopo Rumah Batik dan Kerajinan Indonesia, menyelenggarakan berbagai event antara lain TalkShow :

“Wanita & Kanker Serviks & Payudara”.          Oleh Yayasan Kanker Indonesia ( YKI ).

Nara sumber : Dr. Rebecca N Angka, M Biomed. Pimpinan dan Penanggung Jawab Klinik Utama YKI Lebak Bulus Jakarta.

Dr. Sonar Soni Panigoro Sp. B.(K) Onk., Mepid. Dirut RSK Dharmais, Pusat Kanker Nasional.

DR. Dr.Laila Nuranna Sp.OG.(K) Onk.

Dr. Sonar maupun Dr. Laila adalah juga anggota YKI.

Beserta 3 orang Survivor Kanker:

Ibu Timawarni Sinaga, penyandang Kanker Payudara, Kanker Tiroid dan Kanker Limfoma.

Ibu A.A. Ariyani Kartika Dewi, penyandang Kanker Serviks.

Ibu Rosalinde Baley, nama beken nya Mami Ros, iya kan? Penyandang Kanker Rahim dan Kanker Payudara.

Dr. Rebecca menjelaskan kegiatan YKI yaitu melayani masyarakat yang membutuhkan informasi seputar penyakit Kanker, deteksi dini, pap smer, usg, mammografi, dll. Ada Rumah Singgah untuk pasien dari luar kota, dengan tarif terjangkau.

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi,

YKI Jl. Lebak Bulus Tengah No. 9 Cilandak. Jakarta 12430

Telp : 021. 7690704

Fax  : 021. 7507447

Email : klinikyki@gmail.com

yayasankankerindonesia.org

Dr. Sonar Panigoro : deteksi dini kanker payudara,kaum perempuan dianjurkan secara teratur melakukan SADARI yaitu, perikSa payuDara sendiRi.  Benjolan sulit teraba kalau masih kecil, kurang dari 1 cm, biasanya dibantu dengan USG. Pada perempuan usia diatas 40 thn dianjurkan Mammografi.  Kalau ketemu dini, tingkat keberhasilan terapi semakin besar. Jangan menunda terapi seandainya terdiagnosis.

Dr. Laila Nuranna : untuk deteksi Kanker Serviks jangan tunggu timbul gejala.  Perempuan yang sudah beraktifitas seksual harus melakukan pemeriksaan pap smer secara teratur atau IVA cara yang lebih sederhana. Sebagian Puskesmas sudah bisa melakukannya.  IVA, adalah singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam Asetat.

Penyebab Kanker Serviks adalah Virus HPV, maka sekarang tersedia vaksin.

Vaksinasi Kanker Serviks, boleh diberikan sejak usia 10 tahun sampai usia 55 tahun.

Di negeri jiran Malaysia vaksinasi ini gratis untuk semua anak perempuan usia 13 thn.

Kapan Indonesia menyusul? (ini kata saya)

Setiap satu jam, satu perempuan di Indonesia meninggal karena Kanker Serviks.

Makin bertambah usia makin bertambah pula risiko, namun usia muda tidak berarti tanpa risiko.

Kesaksian ke tiga Survivor, terbukti mereka sehat-sehat saja, sudah menjalani berbagai terapi, operasi, kemoterapi, radiasi, pokoknya ikut apa kata Dokter. Jangan takut dan sabar mengikuti terapi dan tentu berdoa kepada Tuhan memohon kesembuhan.

Empat orang Survivor beserta seorang Relawan sempat berjoget ria dengan penuh semangat.

Mereka sekarang menjalani aktifitas kehidupan yang normal.

Kesimpulannya Kanker bisa “disembuhkan”, mereka bisa tetap survive.

Dua jempol untuk para pejuang ini. Semua pasti setuju!

Mari menjalani hidup sehat.

Sayang pengunjung Mall seperti kurang perhatian, padahal Para Nara Sumber adalah pakar yang hebat-hebat yang sudah mengorbankan hari Minggu beliau untuk kita.

Apa karena informasi akan acara ini yang kurang?  Atau apa karena mereka takut membicarakan  Kanker? Masih ada satu alasan yang lain, mungkin mereka beranggapan mereka baik-baik saja, jadi tidak perlu segala informasi itu. Ngapain pusing!

Padahal semua orang, berisiko terkena Kanker.

Mari menyayangi diri kita.

Dengan cara segera memeriksakan diri, jangan menunda. Bila mungkin informasikan kepada yang lain.

Saya mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan nama, jabatan atau titel, para nara sumber.

Demikian juga bila terjadi kesalahan informasi mohon dikoreksi.

Terima kasih.

Salam,

IMG

Image

IMG-20140419-WA0011

foto kanker mom

Debunk The Myths! (Menepis Mitos Kanker)

World Cancer Day 2013 pose bersama Survivor Kanker / Relawan CISC dan Tim Dokter dari Departemen Radioterapi RSCM Jakarta

World Cancer Day 2013 pose bersama Survivor Kanker / Relawan CISC dan Tim Dokter dari Departemen Radioterapi RSCM Jakarta

World Cancer Day diperingati setiap tanggal 4 Februari. Menepis Mitos Kanker adalah tema yang di usung tahun ini.

Walau bulan Februari telah berlalu, hendaknya perhatian terhadap Kanker tetap berkelanjutan yang diimbangi usaha bersama untuk menanggulanginya.

Caranya?     

Sangat sederhana, kalau belum tahu, cari tahu. Kalau sudah tahu,  beritahu yang belum tahu. Mendiang Menteri Kesehatan, DR Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit pernah berkata : “Jangan tidak tahu dan tidak mau tahu”

Sebab ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap masyarakat yang sebetulnya sangat membutuhkan informasi yang benar, dalam hal ini mengenai penyakit yang dinamai kanker.

Mitos  mengenai Kanker di Dunia (Sumber dari World Cancer Day 2014 RSCM)

Mitos 1: Kita tidak perlu membicarakan kanker.

Fakta   : “Kanker bukan hal yang tabu untuk dibicarakan. Dengan mengerti kanker, kita dapat melakukan pencegahan & membantu orang di sekitar kita untuk memahami kanker”.

Mitos 2 : Kanker tidak memiliki Tanda & Gejala

Fakta    : “Pada hampir semua Kanker terdapat tanda dan gejala yang khas bila kita teliti dan memperhatikan”.

Mitos 3 : Tidak ada yang bisa saya  lakukan untuk Kanker

Fakta    : “Kita dapat melakukan tindakan dari level individu, komunitas, maupun pembuat kebijakan. Paling tidak, 3 Kanker terbanyak dapat dicegah bila kita mau bertindak”.

Mitos 4 : Saya tidak punya hak dalam pengobatan Kanker

Fakta   : “Setiap orang berhak mendapat pengobatan medis bila terkena Kanker. Kita semua sejajar dalam mencari pengobatan”.

Dengan mengetahui Fakta, kita satukan tekad bersama berusaha mencegah dan menanggulangi penyakit Kanker.

Kanker, memang Rumit, tetapi selalu ada jalan bila Kita mau Berusaha.

Terima kasih.

Salam,       

I M G 

Image

World Cancer Day 2014 Survivor, Relawan CISC dan Tim Dokter MRCCC Hospital berfoto bersama sebelum bertugas membagi brosur diseputar RS.