Dari kiri: Moderator, Dr. Rebecca, Dr Sonar Panigoro, DR. Laila Nuranna, Ibu Sinaga, Mami Ros dan Ibu Ari
Tribute to Women
Pendopo Living World Alam Sutera
13 April 2014
Menyemarakkan momen hari Kartini, Pendopo Rumah Batik dan Kerajinan Indonesia, menyelenggarakan berbagai event antara lain TalkShow :
“Wanita & Kanker Serviks & Payudara”. Oleh Yayasan Kanker Indonesia ( YKI ).
Nara sumber : Dr. Rebecca N Angka, M Biomed. Pimpinan dan Penanggung Jawab Klinik Utama YKI Lebak Bulus Jakarta.
Dr. Sonar Soni Panigoro Sp. B.(K) Onk., Mepid. Dirut RSK Dharmais, Pusat Kanker Nasional.
DR. Dr.Laila Nuranna Sp.OG.(K) Onk.
Dr. Sonar maupun Dr. Laila adalah juga anggota YKI.
Beserta 3 orang Survivor Kanker:
Ibu Timawarni Sinaga, penyandang Kanker Payudara, Kanker Tiroid dan Kanker Limfoma.
Ibu A.A. Ariyani Kartika Dewi, penyandang Kanker Serviks.
Ibu Rosalinde Baley, nama beken nya Mami Ros, iya kan? Penyandang Kanker Rahim dan Kanker Payudara.
Dr. Rebecca menjelaskan kegiatan YKI yaitu melayani masyarakat yang membutuhkan informasi seputar penyakit Kanker, deteksi dini, pap smer, usg, mammografi, dll. Ada Rumah Singgah untuk pasien dari luar kota, dengan tarif terjangkau.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi,
YKI Jl. Lebak Bulus Tengah No. 9 Cilandak. Jakarta 12430
Telp : 021. 7690704
Fax : 021. 7507447
Email : klinikyki@gmail.com
yayasankankerindonesia.org
Dr. Sonar Panigoro : deteksi dini kanker payudara,kaum perempuan dianjurkan secara teratur melakukan SADARI yaitu, perikSa payuDara sendiRi. Benjolan sulit teraba kalau masih kecil, kurang dari 1 cm, biasanya dibantu dengan USG. Pada perempuan usia diatas 40 thn dianjurkan Mammografi. Kalau ketemu dini, tingkat keberhasilan terapi semakin besar. Jangan menunda terapi seandainya terdiagnosis.
Dr. Laila Nuranna : untuk deteksi Kanker Serviks jangan tunggu timbul gejala. Perempuan yang sudah beraktifitas seksual harus melakukan pemeriksaan pap smer secara teratur atau IVA cara yang lebih sederhana. Sebagian Puskesmas sudah bisa melakukannya. IVA, adalah singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam Asetat.
Penyebab Kanker Serviks adalah Virus HPV, maka sekarang tersedia vaksin.
Vaksinasi Kanker Serviks, boleh diberikan sejak usia 10 tahun sampai usia 55 tahun.
Di negeri jiran Malaysia vaksinasi ini gratis untuk semua anak perempuan usia 13 thn.
Kapan Indonesia menyusul? (ini kata saya)
Setiap satu jam, satu perempuan di Indonesia meninggal karena Kanker Serviks.
Makin bertambah usia makin bertambah pula risiko, namun usia muda tidak berarti tanpa risiko.
Kesaksian ke tiga Survivor, terbukti mereka sehat-sehat saja, sudah menjalani berbagai terapi, operasi, kemoterapi, radiasi, pokoknya ikut apa kata Dokter. Jangan takut dan sabar mengikuti terapi dan tentu berdoa kepada Tuhan memohon kesembuhan.
Empat orang Survivor beserta seorang Relawan sempat berjoget ria dengan penuh semangat.
Mereka sekarang menjalani aktifitas kehidupan yang normal.
Kesimpulannya Kanker bisa “disembuhkan”, mereka bisa tetap survive.
Dua jempol untuk para pejuang ini. Semua pasti setuju!
Mari menjalani hidup sehat.
Sayang pengunjung Mall seperti kurang perhatian, padahal Para Nara Sumber adalah pakar yang hebat-hebat yang sudah mengorbankan hari Minggu beliau untuk kita.
Apa karena informasi akan acara ini yang kurang? Atau apa karena mereka takut membicarakan Kanker? Masih ada satu alasan yang lain, mungkin mereka beranggapan mereka baik-baik saja, jadi tidak perlu segala informasi itu. Ngapain pusing!
Padahal semua orang, berisiko terkena Kanker.
Mari menyayangi diri kita.
Dengan cara segera memeriksakan diri, jangan menunda. Bila mungkin informasikan kepada yang lain.
Saya mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan nama, jabatan atau titel, para nara sumber.
Demikian juga bila terjadi kesalahan informasi mohon dikoreksi.
Terima kasih.
Salam,
IMG